Manggrai, Koranflores.com – Panitia liga pelajar SMK se-kabupaten Manggarai tahun 2022, diduga telah menyalahgunakan uang anggaran pendaftaran pelaksanaan turnamen.
Lebih dari 70 juta rupiah dana ini disinyalir telah mengalir ke kantong pribadi para panitia pelaksana turnamen.
Seorang sumber Media ini yang tidak mau namanya dipublikasikan menuturkan, agar bisa mengikuti turnamen liga pelajar tersebut, tiap sekolah dibebankan dana sebesar Rp 3.500.000.
Menurutnya, tiap SMK mendaftarkan 2 tim, yaitu satu untuk siswa laki-laki dan satunya lagi untuk siswa perempuan.
“Maka setiap SMK, menyiapkan anggaran sekolah sebesar tujuh juta rupiah, ” katanya, Rabu (15/06/2022).
Dia menambahkan, dari biaya pendafataran sebesar Rp 7.000.000,00, jika dikalikan dengan 14 SMK se-kabupaten Manggarai, maka jumlah uang yang terkumpul sebesar Rp 98.000.000.
Nara sumber itu menduga, ada sebagian uang pendaftaran yang dikorupsi oleh panitia pelajar yang tergabung dalam kelompok MKKS (Musyawarah Kerja Sama Kepala Sekolah) yang diketuai oleh Isdorus Son, yang merupakan kepala sekolah SMK Swakarsa Ruteng selaku ketua Panitia.
Bagaimana tidak, menurutnya dari uang Rp 98.000.000,00, itu, untuk juara 1 hanya diberikan hadiah hanya Rp 750.000,00.
“Padahal dalam kesepakatan awal, hadiah untuk juara 1 sebesar Rp 5.000.000,00, uang Rp 98.000.000,00, biaya pendaftaran, tapi hadiahnya juara 1 hanya Rp 750.000, kemana uang yang lain?,” ujar nara sumber tersebut.
Menurutnya, pengeluaran untuk turnamen tersebut, diperkirakan hanya sebesar Rp 30 juta lebih.
“Untuk para wasit saja totalnya 20 Juta,” katanya.
Dalam pertandingan itu juga, katanya lebih lanjut, tiap pertandingan, panitia juga memungut uang karcis.
“Belum lagi untuk sanksi kartu kuning dan merah dari para pemain. Karcis masuk ada, dan itu untuk semua masyarakat selain pendukung ke dua tim yang mau bertanding, biaya karcis Rp 5.000,00. Sanksi untuk yang mendapat kartu lagi ada, Rp 25.000,00, untuk kartu kuning dan Rp 50.000,00, untuk kartu merah, artinya ada income yang masuk bagi pantai, tapi kemana uangnya,” jelasnya.
Untuk kemajuan sepak bola di Manggarai, kayanya, dibutuhkan orang yang mau berkorban baik waktu dan tenaga, ““bukan malah menggunakan kesempatan untuk mencari dana yang pada akhirnya memperkaya diri sendiri, ” tambahnya.
Saat dihubungi, ketua MKKS, Isdorus Son, yang merupakan kepala sekolah SMK Swakarsa Ruteng, berdalih bahwa belum ada evaluasi untuk kegiatan liga pelajar 2022.
“Mengenai kejuaraan liga pelajar antar SMK kemarin bisa ditanyakan pada panitianya. Mereka yang tahu persis tentang itu, kami hanya menerima laporan dari mereka, dan sampai sekarang belum disampaikan karena belum rapat evaluasi,” jelasnya.
Sementara hingga saat ini, ketus pantia Liga pelajar SMK Se-Kabupaten Manggarai belum berhasil dihubungi
Informasi yang dipimpun Media, Liga pelajar SMK Se-Kabupaten Manggarai diselenggarakan sejak 17 Mei hingga 09 Juni lalu.